Bismillah dia bermula memohon ampun pada yang kuasa, agar bencana tidak melanda, dari pelosok bahkan Jakarta sehingga adat budaya menjadi nikmat sangat bermakna.
Tertuang dalam sebuah riwayat Qur'an dan Jabur, Injil dan Taurat
mengirim khabar juga amanah, kadang tersurat juga tersirat untuk kebajikan seluruh umat.
Terngiang-ngiang dari dahulu, bunyinya sangatlah merdu
bak suara seruling yang sangat pilu, air mata pun menetes syahdu.
Terkias pula dalam fikiran sesudah ambiya penghujung zaman
adakah khalifah yang turunkan dari lauh mahfudz yang dinantikan
sebagai pedoman umat ke depan juga pertanda kiamat kan datang
Khilafiah pun kini sering terjadi, karena yang dinanti belum kembali
nama terukir sudah terjeli bergelar dia si Imam Mahdi
kehadirannya pun dengan sangat disembunyikan karena Yang Kuasa amat melindungi
dari jangkauan setiap insani sehingga yahudi sangatlah benci
dajjal pun sedih sembari menyimpan dendam di hati.
Dunia ini sangat lah lucu mencari imam juga penghulu
walaupun kehadirannya di setiap penjuru, namun mereka tiada yang tahu.
Walaupun juga kita telah jelaskan mencari utusan bukan dengan mata telanjang
tapi melalui tanda kerasulan sebagaimana kisah di zaman kenabian.
Kisah ini akan kami sampaikan, dari Kalimantan akan kami lanjutkan
jangan marah atau bersinggungan, karena dia bukan paksaan.
Wassalam.
By. Blog Sholawat.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar